FAKTA INDONESIA - Menkopolhukam Wiranto dalam konferensi persnya hari ini, Senin (8/5), menegaskan membubarkan ormas Hizbut Tahrir Indone...
FAKTA INDONESIA - Menkopolhukam Wiranto dalam konferensi persnya hari ini, Senin (8/5), menegaskan membubarkan ormas Hizbut Tahrir Indonesia (HTI). HTI dianggap bertentangan dengan ideologi negara, Pancasila.
"Sebagai ormas berbadan hukum, HTI tidak melaksanakan peran positif untuk mengambil bagian dalam proses pembangunan guna mencapai tujuan nasional," kata Wiranto di Kantor Kemenpolhukam, Jalan Medan Merdeka Barat, Jakpus.
Kegiatan HTI terindikasi kuat bertentangan dengan tujuan, asas dan ciri berdasarkan ideologi negara.
"Aktivitasnya berbenturan dengan masyarakat," tuturnya.
Wiranto menambahkan, aktivitas yang dilakukan HTI nyata-nyata menimbulkan benturan di masyarakat.
"HTI dapat mengancam keamanan dan ketertiban masyarakat, serta membahayakan keutuhan NKRI," tutur dia.
Sebelumnya Menteri Dalam Negeri Tjahjo Kumolo menjelaskan panjangnya pertemuan dan rapat di sejumlah kementerian sebelum memutuskan untuk membubarkan Hizbut Tahrir Indonesia (HTI). Tjahjo mengatakan pemerintah harus melakukan rapat berkali-kali.
Baca juga: Gencar Hentikan Kegiatan HTI Pengasong Khilafah dan FPI, Fitnah Hoax Makin Bertubi-tubi Menyerang, Ketum Ansor: Kita Lawan!
"Rapat sudah berkali-kali, rapat Polhukam diundang Pak Wiranto (Menkopolhukam) lebih dari 6 kali kita," ujar Tjahjo kepada wartawan di kantor Kemenkopolhukam, Jalan Medan Merdeka Barat, Jakarta Pusat, Senin (8/5).
Tjahjo menegaskan HTI resmi dibubarkan pada hari ini. Dan hal tersebut merupakan keputusan bulat dari pemerintah Indonesia.
"Sudah diumumkan hari ini, tegas kok itu pemerintah," kata Tjahjo.
Baca juga: Setara Instititue Nilai Pembubaran Ormas Anti-Pancasila, HTI Merupakan Langkah Tepat demi NKRI
HTI secara resmi dibubarkan setelah sebelumnya sempat diancam beberapa kali oleh pemerintaha. HTI, dalam ideologinya, memang menginginkan sistem khilafah dan melawan demokrasi.
Dalam jumpa pers ini hadir Kapolri Jenderal Tito Karnavian, Mendagri Tjahjo Kumolo, dan Menkumham Yasonna Laoly. (kumparan.com/detik.com)