FAKTA INDONESIA - Komentar-komentar mengejutkan membanjiri kolom unggahan siswi SMA Banyuwangi, Asa Firda Inayah alias Afi Nihaya Faradisa...
FAKTA INDONESIA - Komentar-komentar mengejutkan membanjiri kolom unggahan siswi SMA Banyuwangi, Asa Firda Inayah alias Afi Nihaya Faradisa.
Dalam unggahannya tersebut, Afi menuliskan cerita pertemuan dengan organisasi GP Ansor Banyuwangi dan Banser Nahdlatul Ulama di rumahnya.
Di pertemuan itu, GP Ansor dan Banser NU mengapresiasi tulisan Afi berjudul 'Warisan' yang sempat viral dan menuai beragam pro-kontra.
Kedua lembaga itu siap mendukung Afi untuk terus berkarya dan memberikan inspirasi melalui gagasan-gagasannya dalam bentuk tulisan.
Pujian juga datang dari warganet yang menyerbu kolom komentar unggahan Afi tersebut.
Begini komentar-komentar warganet yang langsung membanjiri dalam waktu singkat:
"Top markotop. Terima kasih kepada GP Ansor dan Banser NU yang sudah bersedia jagain adik Afi. Teruslah berkarya Afi, jadilah inspirasi" tulis akun Didi H. Loeksmanto.
"Teruslah menulis Afi, jangan hiraukan orang-orang yang tidak suka kepadamu selam tulisanmu itu benar, dan saya sangat suka dengan tulisan 'WARISAN', semangat Afi" tulis akun Anita Nurhadi.
"Lanjut Dik Afi, terlalu banyak di negeri ini, dari yang muda sampai yang tua bahkan yang sudah bertitle tinggi pun masih terperosok dengan nalar pendek mereka. Mudah-mudahan masih bisa dipanjangkan" tulis akun Iwan Pasaribu.
"Terima kasih buat GP Ansor, NU, dan semua orang yang mencintai negeri ini, yang berbeda-beda tetapi tetap satu jua. Kita Indonesia, bersatu kita teguh, bercerai kita runtuh," tulis akun Desy Zhuo.
Hingga berita ini disusun postingan Afi tersebut telah dibagikan oleh 1.682 warganet.
Didatangi GP Ansor dan Banser NU
Setelah tulisannya yang berjudul 'Warisan' viral, siswi SMA Asa Firda Inayah alias Afi Nihaya Faradisa didatangi oleh anggota GP Ansor dan Banser Nahdlatul Ulama.
Bukannya mau memprotes tulisan tersebut, anggota GP Ansor dari Banyuwangi dan Banser NU tersebut hendak memberikan perlindungannya kepada Afi yang kerap mendapatkan ancaman gara-gara tulisan 'Warisan' itu.
Kedatangan anggota GP Ansor dan Banser NU tersebut dikabarkan Afi melalui akun jejaring Facebook miliknya, Sabtu (26/5/2017).
Tak hanya itu, Afi juga sempat melakukan video call dengan pimpinan pusat GP Ansor di Jakarta yang mengapresiasi tulisan Afi, dan merasa tidak ada yang salah dengan tulisan tersebut.
"Kami sangat mengapresiasi tulisan WARISAN. Tidak ada yang salah dengan tulisan itu. Orang-orang yang menyalahkan, menyerang, dan membulimu lah yang sebenarnya tidak paham esensi dan hakikat dari agamanya sendiri. Kami mendukungmu. Kami ada di belakangmu. Teruslah lakukan apa yang kau lakukan sekarang. Kami membuat pertemuan di sini hanya ingin agar kamu tidak sampai berhenti menulis. Kami butuh generasi yang mampu memaknai keragaman dan toleransi di NKRI seperti caramu, Afi," demikian pernyataan pimpinan pusat GP Ansor seperti dituliskan oleh Afi.
Saat pertemuan tersebut, pimpinan cabang GP Ansor Banyuwangi, M. Syukron juga membawakan buku berjudul La Tahzan untuk Afi.
"Saya tahu apa yang Afi hadapi. Dapat sindiran, celaan, bahkan ancaman dari sana-sini. Pasti tidak mudah. Ini agar Afi tidak sedih," kata M. Syukron seperti dituliskan oleh Afi.
Afi merasa tidak menyangka bahwa banyak orang yang ternyata peduli kepada dan tidak pernah membiarkannya berjalan sendiri.
"Saya tidak menyadari bahwa banyak orang yang ternyata peduli dan tidak pernah membiarkan perempuan 18 tahun ini berjalan sendiri. I AM NOT AFRAID. WORDS CANNOT BREAK ME DOWN.(Saya tidak takut. Kata-kata tidak akan bisa membuat saya menyerah--RED)," tulis Afi.
Afi pun menilai NU merupakan representasi dari Islam ramah, bukan Islam marah.
"Pada dasarnya, NU mengusung prinsip hidup harmonis bersama mereka yang tak seiman tanpa perlu mengkafir-kafirkan. NU yang saya kenal selalu berupaya menebarkan belas kasih bagi semesta alam, rahmatan lil 'ālamīn. Toleran. Mencintai perdamaian. Menghargai keragaman yang merupakan salah satu kehendak Tuhan," tulis Afi.
Tak hanya menulis, Afi juga mengunggah foto-foto dirinya bersama para anggota GP Ansor Banyuwangi dan Banser NU.
Berikut tulisan lengkap Afi seperti dikutip:
Saya sangat bahagia ketika mendapat kunjungan dari pimpinan cabang GP Ansor Banyuwangi, para teman GP Ansor, dan para anggota banser NU tadi sore di rumah.
Pimpinan pusat GP Ansor di Jakarta juga menyampaikan hal yang sama seperti mereka saat saya sapa melalui video call,
"Kami sangat mengapresiasi tulisan WARISAN. Tidak ada yang salah dengan tulisan itu. Orang-orang yang menyalahkan, menyerang, dan membulimu lah yang sebenarnya tidak paham esensi dan hakikat dari agamanya sendiri. Kami mendukungmu. Kami ada di belakangmu. Teruslah lakukan apa yang kau lakukan sekarang. Kami membuat pertemuan di sini hanya ingin agar kamu tidak sampai berhenti menulis. Kami butuh generasi yang mampu memaknai keragaman dan toleransi di NKRI seperti caramu, Afi."
Bahkan, pimpinan cabang GP Ansor Banyuwangi, M. Syukron juga membawakan saya buku La Tahzan.
"Saya tahu apa yang Afi hadapi. Dapat sindiran, celaan, bahkan ancaman dari sana-sini. Pasti tidak mudah. Ini agar Afi tidak sedih," kata beliau.
Terima kasih banyak, bapak-bapak.
Saya tidak menyadari bahwa banyak orang yang ternyata peduli dan tidak pernah membiarkan perempuan 18 tahun ini berjalan sendiri.
I AM NOT AFRAID. WORDS CANNOT BREAK ME DOWN.
Bagi saya, NU adalah representasi dari Islam ramah, bukan Islam marah.
Pada dasarnya, NU mengusung prinsip hidup harmonis bersama mereka yang tak seiman tanpa perlu mengkafir-kafirkan.
NU yang saya kenal selalu berupaya menebarkan belas kasih bagi semesta alam, rahmatan lil 'ālamīn.
Toleran. Mencintai perdamaian. Menghargai keragaman yang merupakan salah satu kehendak Tuhan.
Setelah semua ini, saya menemukan kebenaran dari apa yang disampaikan oleh salah satu guru:
Manusia melihat lahir.
Tuhan melihat batin.
(tribunnewscom/FAKTAINDONESIAcom)