Bilang Bagian Dari Hadits Nabi, Di bagian Video Ini yang Membuat Ustadz Zulkifli Muhammad 'Diciduk' Polisi, Kata-katanya Itu Loh....

FaktaIndonesia.id - Zulkifli Muhammad Ali dilaporkan dengan dugaan menyebar ujaran kebencian dan diskriminasi SARA. Seorang pemuka agama t...

Ampun Deh, Ustadz Kok Begini, Lihat Nih Videonya Pantas Saja 'Diciduk' Polisi, Kata-katanya Itu Loh....

FaktaIndonesia.id - Zulkifli Muhammad Ali dilaporkan dengan dugaan menyebar ujaran kebencian dan diskriminasi SARA.

Seorang pemuka agama tersebut menyinggung hal tersebut dalam isi ceramah yang menurutnya bersumber dari hadist nabi.

Dilansir dari video yang diunggah oleh akun Youtube Jagoan Internet Rabu (17/1/2018), begini ucapan ustaz tersebut:

"Semoga bapak mengikuti perkembangan bagaimana perkembangan tahun 2018, ancaman kehancuran ekonomi global dan itu menyebabkan dimana-mana terjadi krisis, chaos, keributan, kekacauan, pembunuhan dan perang dimana-mana, termasuk Jakarta.

Jakarta bapak dengar bagaimana revolusi yang dikhawatirkan para TNI, kita yang masih punya loyalitas kepada NKRI ini, revolusi Cina, maaf, revolusi komunis berkolaborasi dengan revolusi Syiah akan menjadikan Jakarta sebagai negeri terpanas yang penuh tumpahan darah.

Apabila kita tidak bersiap-siap, maka umat tidak mau bersatu maka kita akan disembelih seperti saudara kita yang disembelih di Syria.

Seperti saudara kita yang disembelih di Irak, sudara kita disembelih di Yaman, ini pasti terjadi kaum muslimin yang kami muliakan.

Dan ini bukan suatu hal yang sangat tabu lagi. Jutaan KTP sedang dibuat sekarang di Cina, jutaan KTP dibuat sekarang di Paris, atas nama penduduk Indonesia. "

Lihat videonya di bawah ini.


Usai memenuhi panggilan penyidik untuk diperiksa sebagai tersangka di Bareskrim Polri, Jakarta, Zulkifli beri komentar bahwa ceramahnya itu bukan ujaran kebencian dan SARA melainkan bersumber dari hadist nabi.

"Apabila tentang pembahasan akhir zaman ini dibedah maka hadits-hadits Nabi lah sebagai panduannya," ujar Zulkifli dikutip dari Kompas.com, Kamis (18/1/2018).

Saat dirinya menjadi tersangka kasus ujaran kebencian dan diskriminasi SARA, ia justru merasa bingung.

Zulkifli bingung dengan kalimat mana yang dimaksud mengandung ujaran kebencian.

Justru menurutnya, ceramah itu berisi pesan moral agar masyarakat mewaspadai ancaman-ancaman yang bisa datang ke Indonesia.

"Kalau itu dianggap sebagai ujaran kebencian dan sebagainya, maka sangat banyak ayat-ayat Al Quran yang harus kita hapus dan sangat banyak hadits nabi yang kita tiadakan," kata Zulkifli.

Penjelasan Kapolri Soal Penangkapan Ustadz Zulkifli Muhammad

Sementara itu Kapolri Jenderal Tito Karnavian bicara soal kasus dugaan ujaran kebencian dan diskriminasi SARA yang menetapkan Zulkifli Muhammad Ali sebagai tersangka.

Tito mengatakan, penetapan tersangka Zulkifli bukan kriminalisasi terhadap ulama.

Menurut Tito, terdapat ujaran Zulkifli yang patut diklarifikasi dan dipertanyakan kebenarannya.

Terkait video ceramahnya yang diduga berkonten Suku Agama Ras dan Antargolongan, memprovokasi, serta menyebar ujaran kebencian.

Dalam video itu, Zulkifli menyebut Indonesia akan diserang oleh Cina dan kaum komunis, berkolaborasi dengan Syiah.

Dia mengatakan, Indonesia akan mengalami kekacauan akibat perang yang disebabkan revolusi Cina dan kaum komunis tersebut.

Zulkifli juga menyebut saat ini mereka tengah membuat jutaan kartu tanda penduduk Indonesia palsu di Paris dan Tiongkok.

"Yang di dalamnya ada konten, yang patut dipertanyakan. Contoh, katanya 200 juta KTP dibuat di Paris, 200 juta sudah dibuat di Tiongkok," ujar Tito di Mapolda Metro Jaya, Semanggi, Jakarta Selatan, Jumat (19/1/2018).

Tito menerangkan, data yang dipaparkan oleh Zulkifli harus diklarifikasi.

Sebab, jika data itu, tidak benar, dapat menimbulkan kegaduhan di masyarakat.

"Datanya benar tidak. Karena data ini, sangat-sangat berbahaya dan bisa memprovokasi publik, bagi masyarakat yang tidak paham," ujar Tito.

Sejauh ini, ucap Tito, pihak intelijen dari kepolisian tidak mendapatkan fakta mengenai pembuatan KTP di Perancis dan Tiongkok.

"Bayangkan, apa mungkin 200 juta KTP dibuat di Perancis. Kami dari kepolisian belum dengar itu. Maka kita ingin mengklarifikasi, apakah data dari yang bersangkutan valid, sah, sumbernya darimana, atau sekedar asumsi," ujar Tito.

Tito menjelaskan, masyarakat sangat menghargai tokoh-tokoh, seperti tokoh masyarakat dan tokoh ulama. Menurut Tito, apa yang disampaikan ulama seringkali didengar, diikuti, dan dicerna oleh masyarakat.

"Oleh karena itu, publik harus diberikan data yang akurat dan kredibel. Kalau datanya tidak akurat, kredibel, sedangkan figurnya diikuti dan didengar publik, ini bahaya," ujar Tito.

Penyidik Direktorat Tindak Pidana Siber Badan Reserse Kriminal Polri telah memeriksa Zulkifli Muhammad Ali, Kamis (18/1/2018).

"Dan setelah dilakukan pemeriksaan, ternyata mohon maaf, datanya tidak ada. Yang 200 juta KTP dibuat di Perancis, di Tiongkok, ternyata datanya tidak ada yang akurat," ujar Tito.

Berdasarkan hasil pemeriksaan, ucap Tito, Zulkifli tak dapat memberikan data yang valid mengenai adanya pembuatan 200 juta KTP di Perancis dan Tiongkok.

"Hanya katanya. Bahaya. Oleh karena itu, saya mengimbau, para tokoh-tokoh, yang didengar oleh publik, tokoh agama, tokoh masyarakat, yang bisa memengaruhi opini publik. Tolonglah, publik kita diberikan informasi yang akurat, yang benar, dan kredibel," ujar Tito.

Zulkifli dijerat dengan Pasal 28 ayat 2 juncto Pasal 45B UU Nomor 19 Tahun 2016 dan/atau Pasal 16 juncto Pasal 4 huruf b UU Nomor 40 Tahun 2008 tentang Penghapusan Diskriminasi Ras dan Etnis.

Sumber: Tribunnews.com


Name

#AksiJokowi,4,#BaladaCintaRizieq,10,#HariHariAhok,2,#NovelBaswedan,3,#VonisAhok,7,Advetorial,1,Ahmad Dhani,3,Ahok,26,Ahok Tersangka,21,Al-Maidah 51,37,Amerika,4,Anies Baswedan,2,Antasari,2,Anti Hoax,2,Anti Korupsi,2,Anti-Hoax,6,Bahar bin Smith,1,Balada Cinta Rizieq,1,Basuki Tjahaja Purnama,8,Bekasi,1,Berita,1455,BNPT,1,Bogor,3,Buni Yani,12,Buni Yani Tersangka,7,Buya Syafi'i,1,Cybercrime,5,Debat Capres-Cawapres,1,Demo 2 Desember,14,Demo 212,6,Demo 25 November,1,Demo 4 November,1,Demo 411,1,Demo Ahok,53,Denny Siregar,2,Densus 88,3,Donald Trump,4,DPR,1,Education,6,Ekonomi,66,Entertainment,28,Fadli Zon,2,Fahri Hamzah,3,Fahri Hazah,1,Fakta Seputar,5,Featured,71,Film,1,Finance,3,First Travel,1,FPI,7,G30S/PKI,1,Gadget,1,Gempa Aceh,4,GNPF-MUI,1,Golkar,1,Goyang Maumere,1,Gus Dur,2,Gus Mus,2,Habib Rizieq,1,Haul Gus Dur,2,Headlines,88,Health,35,Heboh,1,Historia,1,HMI,4,Hoax or Not,11,Humor,6,Ibas,1,Indonesia,5,Indonesiana,6,Inspirasi,36,Internasinal,1,Internasional,161,Internet Positif,1,Islam,30,Iwan Fals,1,Jabodetabek,1,Jakarta,429,Jawa Barat,2,Johan Budi,1,Joko Widodo,2,Jokowi,16,Jonru,5,Jusuf Kalla,1,KAHMI,1,Kalijodo,1,Kalimantan,1,Kasus,1,Kasus Korupsi,1,Kasus Makar,2,Kebangsaan,1,Kemendikbud,1,Kepoin Aja,3,Kivlan Zein,1,Kolom,19,Kolom Agama,24,Kolom Humaniora,6,Kolom Pendidikan,1,Kolom Politik,34,Korupsi,1,KPK,3,KPU,1,Kriminal,192,Kriminalisasi Ulama,1,Kronologi,1,Kuis Jokowi,1,Kultwit,1,Lalu Lintas,1,Life Style,20,Lowongan,1,Lukman Hakim Saifuddin,1,Makar,1,Metro Channel,2,Mobile,1,Mubahalah,2,Nahdlatul Ulama,4,Nasional,1689,Natal,1,News,1244,News. Nasional,1,Non Tunai,1,Novel Bamukmin,1,NU Care,1,Ojek Online,1,Opini,178,Oponi,1,Otomo,3,Otomotive,1,Pemerintahan,1,Pemilu Amerika,2,Pendidikan,22,Perang Dunia Ke-III,1,Peristiwa,1,Pilgub DKI,9,Pilkada,53,Pilkada 2017,14,Pilkada Bekasi,2,Pilkada DKI,125,Pilkada Jabar,1,Pilkada Jakarta,36,Pilpres,14,PKS,1,PMII,1,Polisi,1,Politik,895,Polri,2,Prabowo,1,PT DGI,1,Quiz,1,Ragam Nusantara,4,Religi,10,Rizieq Shihab,5,Rohingya,1,RPTRA,1,Saracen,3,SBY,8,Science,8,Semarang,1,Senayan,1,Senggang,1,Serba-serbi,6,Setya Novanto,2,Sidang Ahok,12,Sosial Budaya,18,Sport,9,Sumanto Al-Qurtubi,1,Sumpah Pemuda,1,Surat Terbuka,1,Tekno,48,Teori Konspirasi,1,Terorism,3,Terorisme,11,TIK,1,Timnas,1,Tito Karnavian,1,TNI,3,Toleransi,1,Transkrip,1,Travel,25,Trend Sosial,63,Trial,1,TurnBackHoax,1,Ulasan,2,UU Pemilu,1,Video,17,Viral,77,Vonis Ahok,2,Wakil Rakyat,1,Wawancara,2,Zakir Naik,2,
ltr
item
FaktaIndonesia.id - Berita Fakta Indonesia Pilihan: Bilang Bagian Dari Hadits Nabi, Di bagian Video Ini yang Membuat Ustadz Zulkifli Muhammad 'Diciduk' Polisi, Kata-katanya Itu Loh....
Bilang Bagian Dari Hadits Nabi, Di bagian Video Ini yang Membuat Ustadz Zulkifli Muhammad 'Diciduk' Polisi, Kata-katanya Itu Loh....
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhUSWNaSAsJgZLlfWh82GFOinlqMmwB-tTQSKJQ2Szcici15wQAJbF4HfJx5oAZLnzs8vd4AFYSnaBbONraYigjsBK3CIEYqj2MjolzzfzgggjsnPEqWT7baVoI30XLEqNQxTP1LTPX06wu/s640/Zulkifli+Muhammad.jpg
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhUSWNaSAsJgZLlfWh82GFOinlqMmwB-tTQSKJQ2Szcici15wQAJbF4HfJx5oAZLnzs8vd4AFYSnaBbONraYigjsBK3CIEYqj2MjolzzfzgggjsnPEqWT7baVoI30XLEqNQxTP1LTPX06wu/s72-c/Zulkifli+Muhammad.jpg
FaktaIndonesia.id - Berita Fakta Indonesia Pilihan
https://kompasnewscom.blogspot.com/2018/01/bilang-bagian-dari-hadits-nabi-di.html
https://kompasnewscom.blogspot.com/
https://kompasnewscom.blogspot.com/
https://kompasnewscom.blogspot.com/2018/01/bilang-bagian-dari-hadits-nabi-di.html
true
1123746350529315679
UTF-8
Loaded All Posts Not found any posts VIEW ALL Selengkapnya Balas Cancel reply Hapus Oleh Beranda Halaman Postingan View All RECOMMENDED FOR YOU LABEL ARCHIVE CARI ALL POSTS Not found any post match with your request KEMBALI KE BERANDA Minggu Senin Selasa Rabu Kamis Jum'at Sabtu Sun Mon Tue Wed Thu Fri Sat January February March April May June July August September October November December Jan Feb Mar Apr May Jun Jul Aug Sep Oct Nov Dec just now 1 minute ago $$1$$ minutes ago 1 hour ago $$1$$ hours ago Yesterday $$1$$ days ago $$1$$ weeks ago more than 5 weeks ago Followers Follow THIS CONTENT IS PREMIUM Please share to unlock Copy All Code Select All Code All codes were copied to your clipboard Can not copy the codes / texts, please press [CTRL]+[C] (or CMD+C with Mac) to copy