FAKTA INDONESIA - Hampir sebulan ini Rizieq Shihab hijrah ke Arab Saudi. Minggatnya Rizieq Shihab ke Arab Saudi untuk menghindari proses h...
FAKTA INDONESIA - Hampir sebulan ini Rizieq Shihab hijrah ke Arab Saudi. Minggatnya Rizieq Shihab ke Arab Saudi untuk menghindari proses hukum yang menjeratnya di Tanah Air, khususnya chat porno dengan Firza Huzein, sang Ketua Yayasan Solidaritas Cendana itu. Rizieq Shihab tidak kuasa menahan malu yang teramat sangat karena perbuatan maksiatnya itu terbongkar ke publik dan diketahui oleh masyarakat luas.Mungkin merasa prihatin dan kasihan dengan prilakunya Rizieq Shihab yang tidak punya nyali berrhadapan dengan hukum di negara ini, sebagai orang yang pernah menghadapi secara ksatria jeratan hukum, Antasari Azhar menyampaikan keprihatinan yang.mendalam terhadap Rizieq Shihab melalui status cuitan di akun resmi Twitternya, @azhar_antasri.
Berikut cuitannya;
“Seorang ksatria indonesia tidak pernah lari ke luar negeri untuk menyelamatkan bangsa nya. Jangankan penjara peluru juga mreka hadapi” Tulis Antasari Azhar
Seorang ksatria indonesia tidak pernah lari ke luar negeri untuk menyelamatkan bangsa nya— Antasari Azhar (@azhar_antasari) May 21, 2017
Jangankan penjara peluru juga mreka hadapi
Maknanya yang tersirat sangat dalam, bukan hanya sekedar sebuah common sense akan sikap gentleman dan ksatria untuk menghadapi proses hukum, akan tetapi juga maknanya lebih menekankan bahwa jika memang Rizieq Shihan berada dalam koridor kebenaran, jangankan penjara, peluru pun pasti akan berani dihadapi.
Antasari Azhar dulu tidak gentar menghadapi kasusnya sekalipun beliau harus dipenjara. Selama 7 tahun 6 bulan sejak tahun 2010 yang silam, mantan ketua KPK yang disegani pada masanya itu harus mendekam di penjara. Harga dirinya terkoyak, kehidupannya porak poranda. Beliau divonis 18 tahun penjara atas tuduhan sebagai aktor intelektual dibalik pembunuhan yang tidak ia lakukan.
Sekalipun raganya terkurung dibalik jeruji besi, tetapi jiwa, ide-ide, pemikiran positif, jiwa anti korupsi, ketegasan, serta kejujuran seorang Antasari Azhar tidak pernah luntur dan hilang. Kini Antasari Azhar telah bebas setelah Presiden Jokowi mengabulkan Grasi yang ia ajukan.
Demikian juga yang dialami Ahok yang dengan secara ksatria rela masul penjara atas kasus politisasi ayat Al-Maidah yang memimpanya. Apakah Ahok melarikan diri ke luar negeri? Tidak. Ahok hadapi secara ksatria dan ikhlas masuk penjara. Kebenaran tidak akan pernah bisa dizalimi dengan kesewenang-wenangan. Waktu yang akan membuktikan, seperti yang telah dialami oleh Antasari Azhar.
Antasari Azhar dan Ahok adalah contoh para ksatria di negeri ini yang berani menghadapi proses hukum, sekalipun mereka tidak bersalah. Jangankan dijebloskan ke penjara, ditembak mati dengan peluru tajam pun akan mereka hadapi karena mereka berada dalam koridor kebenaran.
Dari sini kita bisa mengukur nyali Antasari Azhar dan Ahok dalam menghadapi proses hukum yang menimpa mereka dibandingkan nyali Rizjeq Shihab. Rizieq Shihab justru selama ini teriak sana teriak sini bahwa dia dikriminalisasi, dizalimi rezim pemerintahan Jokowi, dan seribu satu alasan lainnya. Rizieq tidak punya nyali dan secara mempertanggungjawabkan perbuatan mesumnya itu dihadapan hukum.
Apa yang Kau Tabur Itu yang Kau Tuai
Barangsiapa menabur angin, maka ia akan menuai badai. Ini hukum alam yang tidak terbantahkan. Hukum tabur tuai kini benar-benar menimpa Rizieq Shihab, sang Imam Besar FPI ini. Biasanya setiap menjelang bulan Puasa, Rizieq Shihab dan FPI merazia dan melakukan sweeping di lokasi-lokasi maksiat, tempat pelacuran, Cafe, Bar, Diskotik, dan lain sebagainya yang dia anggap sebagai sumber dan sarang maksiat, tapi justru dia sendiri adalah biang kemaksiatan dengan melakukan chat porno yang menjijikan sama janda yang bukan mukhrimnya.Kasus yang sangat memalukan itu adalah buah dari hukum tabur tuai yang menimpanya. Mengklaim diri sebagai Ulama, namun dibelakang-belakang ditempat yang tersembunyi justru melakukan kemaksiatan.
Rizieq Shihab tidak akan pernah bersedia menerima common sense hukum tabur tuai yang menimpanya kini sebagai hukum alam dsn kebenaran yang objektif, karena baginya dan menurut pemahamannya, dia diperlakukan secara tidak adil dan dikriminalisasi negara. Ini terjadi karena Rizieq Shihab sudah terbiasa terlena dan terbuai dengan pujian-pujian setinggi langit dari orang-orang disekitarnya.
Ulama Mempermalukan Islam, Apakah Lazim?
Rizieq Shihab yang selama ini seringkali mengklaim sebagai pembela agama Islam justru dengan perbuatan maksiatnya itu telwh mempermalukan agama Islam. Apalagi statusnya sebagai imam Besar FPI.Bahwa tidak semua manusia, Ulama sekalipun, itu sempurna adalah benar. Namun seberapapun peliknya narasi keadilan dan kebenaran dalam kehidupan ini, tidak akan pernah bisa adil jika melarikan diri dari kenyataan dengan berupaya menghindari jeratan hukum.
Sebab jika melarikan diri dari kenyataan untuk menghindari hukum, maka artinya sama saja dengan mewajarkan perilaku dan tindakan yang mempermalukan agama Islam. Dan ini tidak wajar.
Oleh: Argo, Seword.com
