FAKTA INDONESIA - Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama sudah legawa dengan kekalahannya dalam Pilkada DKI Jakarta tahun 2017. Ahok ...
FAKTA INDONESIA - Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama sudah legawa dengan kekalahannya dalam Pilkada DKI Jakarta tahun 2017.
Ahok sapaan Basuki mengucapkan selamat kepada pesaingnya Anies-Sandi.
Dirinya juga menjawab santai saat ditanya soal peran Wakil Presiden Jusuf Kalla dalam kemenangan pasangan nomor pemilihan tiga tersebut.
Baca: 'Ngambeknya' Fahri Hamzah Dapat Karangan Bunga Seperti ini, Sampai Mau Berhenti Jadi Wakil Rakyat
"Selamat lah," kata Ahok kepada wartawan di Balai Kota DKI Jakarta, Kamis (4/5/2017).
Diberitakan sebelumnya, Ketua Umum PAN, Zulkifli hasan sempat membeberkan adanya peran Wakil presiden Jusuf Kalla (JK) dalam mempasangkan Anies-Sandi di Pilkada DKI 2017.
Zulkifli membeberkan cerita dibalik pencalonan Anies-Sandi tersebut saat menjadi pembicara seminar Kebangsaan gerakan Muballigh dan sosialisasi empat pilar di Gedung MPR/DPR, Senayan, Selasa kemarin, (2/5/2017).
Zulkifli juga menceritakan jika sebelum dipasangkan dengan Anies, Sandiaga sempat akan dipasangkan dengan sejumlah tokoh yakni Chairal Tanjung, Yusril Ihza Mahendara, dan Agus Harimurti Yuhoyono.
Ketika ditanyakan mengenai hal tersebut sandi hanya mengatakan bahwa pada rentang waktu 21-23 september 2016 merupakan masa yang sangat krusial dalam penentuan pasangan calon di Pilkada DKI.
Baca juga: Luar Biasa! Begini Ancaman Fadli Zon Pada Presiden Jokowi Kalau Berani Jadikan AHOK Menteri
"Saat itu, di 23 September (2016), Jadi 21 sampai 23 September adalah masa-masa yang sangat krusial," kata Sandi.
Sandi mengaku terlibat langsung dalam politik tingkat tinggi tersebut. Bahkan ia yang diberi mandat oleh partai Gerindra dan PKS melakukan lobi-lobi untuk menentukan siapa yang akan mendampinginya maju di Pilkada DKI.
Sandi berjanji akan membukukan pengalamannya tersebut.
"Jadi supaya meluruskan, saya akan tulis buku, tapi jangan sekarang karena kami akan fokus di bagaimana rekonsiliasi ini bisa terbangun," katanya.
Namun JK membantah dirinya mendorong Anies Baswedan bertarung dalam Pilkada DKI Jakarta sebagai bentuk intervensi.
"Kalau intervensi, saya memaksakan keputusan saya. Ini kan tidak, saya hanya berbicara saja," kata Jusuf Kalla di Istana Wakil Presiden, Jakarta, Kamis (4/5/2017)
Jusuf Kalla mengatakan setiap warga negara memiliki hak pilihnya sendiri.
Begitu juga dengan partai politik yang memiliki kebijakan mengusung pasangan calon.
Baca juga: Begini Wajah Pendukung Anies, Marisa Haque yang Doyan 'Makan' Hoax Hingga Buni Yani Marah-marah Sebut Kampungan Seorang Profesor
"Tentu saya juga mempunyai pandangan bagaimana negeri ini berjalan baik dan aman dan moderat," kata Jusuf Kalla.
Jusuf Kalla pun menyinggung soal sosok Anies yang moderat dipasangkan dengan seorang pengusaha.
"Orang punya pengalaman, orang dekat Jokowi sebelumnya karena dia jubirnya selama enam bulan," katanya.
Baca juga: Ahok Buka Suara Kafir Mana Bisa Jadi Pejabat di Sini, Apalagi Jadi Wapres, Begini Komentar PKS
Atas pertimbangan tersebut, menurut Jusuf Kalla, banyak orang sepakat dengan pendapatnya.
Sehingga apa yang dilakukannya bukan bentuk intervensi terhadap pihak tertentu.
"Yang mengambil keputusan kan ketua partai, saya hanya berbicara. Apa salah?" ucap Jusuf Kalla. (tribunnews.com/enews)
Ahok sapaan Basuki mengucapkan selamat kepada pesaingnya Anies-Sandi.
Dirinya juga menjawab santai saat ditanya soal peran Wakil Presiden Jusuf Kalla dalam kemenangan pasangan nomor pemilihan tiga tersebut.
Baca: 'Ngambeknya' Fahri Hamzah Dapat Karangan Bunga Seperti ini, Sampai Mau Berhenti Jadi Wakil Rakyat
"Selamat lah," kata Ahok kepada wartawan di Balai Kota DKI Jakarta, Kamis (4/5/2017).
Diberitakan sebelumnya, Ketua Umum PAN, Zulkifli hasan sempat membeberkan adanya peran Wakil presiden Jusuf Kalla (JK) dalam mempasangkan Anies-Sandi di Pilkada DKI 2017.
Zulkifli membeberkan cerita dibalik pencalonan Anies-Sandi tersebut saat menjadi pembicara seminar Kebangsaan gerakan Muballigh dan sosialisasi empat pilar di Gedung MPR/DPR, Senayan, Selasa kemarin, (2/5/2017).
Zulkifli juga menceritakan jika sebelum dipasangkan dengan Anies, Sandiaga sempat akan dipasangkan dengan sejumlah tokoh yakni Chairal Tanjung, Yusril Ihza Mahendara, dan Agus Harimurti Yuhoyono.
Ketika ditanyakan mengenai hal tersebut sandi hanya mengatakan bahwa pada rentang waktu 21-23 september 2016 merupakan masa yang sangat krusial dalam penentuan pasangan calon di Pilkada DKI.
Baca juga: Luar Biasa! Begini Ancaman Fadli Zon Pada Presiden Jokowi Kalau Berani Jadikan AHOK Menteri
"Saat itu, di 23 September (2016), Jadi 21 sampai 23 September adalah masa-masa yang sangat krusial," kata Sandi.
Sandi mengaku terlibat langsung dalam politik tingkat tinggi tersebut. Bahkan ia yang diberi mandat oleh partai Gerindra dan PKS melakukan lobi-lobi untuk menentukan siapa yang akan mendampinginya maju di Pilkada DKI.
Sandi berjanji akan membukukan pengalamannya tersebut.
"Jadi supaya meluruskan, saya akan tulis buku, tapi jangan sekarang karena kami akan fokus di bagaimana rekonsiliasi ini bisa terbangun," katanya.
Namun JK membantah dirinya mendorong Anies Baswedan bertarung dalam Pilkada DKI Jakarta sebagai bentuk intervensi.
"Kalau intervensi, saya memaksakan keputusan saya. Ini kan tidak, saya hanya berbicara saja," kata Jusuf Kalla di Istana Wakil Presiden, Jakarta, Kamis (4/5/2017)
Jusuf Kalla mengatakan setiap warga negara memiliki hak pilihnya sendiri.
Begitu juga dengan partai politik yang memiliki kebijakan mengusung pasangan calon.
Baca juga: Begini Wajah Pendukung Anies, Marisa Haque yang Doyan 'Makan' Hoax Hingga Buni Yani Marah-marah Sebut Kampungan Seorang Profesor
"Tentu saya juga mempunyai pandangan bagaimana negeri ini berjalan baik dan aman dan moderat," kata Jusuf Kalla.
Jusuf Kalla pun menyinggung soal sosok Anies yang moderat dipasangkan dengan seorang pengusaha.
"Orang punya pengalaman, orang dekat Jokowi sebelumnya karena dia jubirnya selama enam bulan," katanya.
Baca juga: Ahok Buka Suara Kafir Mana Bisa Jadi Pejabat di Sini, Apalagi Jadi Wapres, Begini Komentar PKS
Atas pertimbangan tersebut, menurut Jusuf Kalla, banyak orang sepakat dengan pendapatnya.
Sehingga apa yang dilakukannya bukan bentuk intervensi terhadap pihak tertentu.
"Yang mengambil keputusan kan ketua partai, saya hanya berbicara. Apa salah?" ucap Jusuf Kalla. (tribunnews.com/enews)