FAKTA INDONESIA - Ternyata keputusan Rizieq kabur keluar negeri tepat sekali. Mangkir dari panggilan menjadi saksi dilakukan Rizieq karena...
FAKTA INDONESIA - Ternyata keputusan Rizieq kabur keluar negeri tepat sekali. Mangkir dari panggilan menjadi saksi dilakukan Rizieq karena dia sudah merasa akan dijadikan tersangka. Itulah mengapa dalam pelariannya dia menitip pesan melalui tim pengacaranya untuk menyempaikan kepada publik dan pihak kepolisian untuk menghentikan kasus ‘baladacintarizieq’.
Permintaan penghentian pengusutan kasus ini ternyata berkaitan dengan kebenaran yang semakin terkuak. Setelah ahli memastikan bahwa gambar yang beredar itu adalah benar Firza Husein, maka kemungkinan besar kini bisa dipastikan bahwa yang melakukan chat WhatsApp yang berkonten pornografi tersebut adalah Firza dengan Rizieq. Kebenaran bisa jadi ditemukan dari HP yang disita dari saksi.
Direktur Reskrimsus Polda Metro Jaya Kombes Pol Wahyu Hadiningrat saat dikonfirmasi membenarkan peningkatan status terhadap Rizieq tersebut. Meski tidak diketahui kapan waktu tepatnya, tetapi Rizieq jadi tersangka untuk kasus chat WhatsApp yang berkonten pornografi.
“Iya Rizieq tersangka,” ujar Wahyu saat dilansir detikcom, Senin (29/5/2017).
Kepastian Rizieq menjadi tersangka ini tentu saja akan menimbulkan efek yang luar biasa di kubu bumi datar yang saat ini membekenkan diri mereka sebagai alumni 212. Mereka yang begitu yakin bahwa Rizieq tidak terlibat dalam kasus chat WhatsApp yang berkonten pornografi ini kini mulai was-was. Jantung berdegup kencang dan kejang-kejang. Mungkin sedang galau karena junjungannya kena kasus aib yang memalukan.
Mungkin saat ini mereka terkenang demo mereka saat kasus Ariel. Seperti karma mereka merasa kini semua yang pernah mereka lakukan kepada Ariel berbalik seratus persen kepada Imam Besar mereka. Mereka kini pasti ada yang bingung dan ada juga yang tetap bangga. Yang tetap bangga ini mungkin termasuk golongan orang yang urat malunya sudah putus.
Bagaimana tidak. Sudah jadi tersangka kasus chat WhatsApp yang berkonten pornografi yang merupakan aib besar, apalagi ini adalah seorang yang mereka labeli ulama besar. masih saja dibela dan dibanggakan. Kalau ga urat malunya putus, mungkin sudah beda isi otak dan nuraninya.
Saya yakin, bagi yang masih bisa diselamatkan kewarasannya akan segera kembali ke jalan yang benar yaitu kembali ke Islam Nusantara atau Muhammadiyah sejati. Kalau yang tidak pasti akan tetap siap siaga membela ulama besarnya dan mendemo pihak kepolisian.
Cara demo besar-besar pasti akan diupayakan mereka. Apalagi cara ini sangat berhasil memenjarakan Ahok. Dengan mendompleng nama Islam, mereka buat aksi demo membela Islam, padahal sedang membela kepentingan politik lawan Ahok. Tetapi pertanyaan besarnya, maukah alumni 212 membela ulama yang jadi tersangka kasus Aib chat WhatsApp yang berkonten pornografi??
Kalau membela kasus lain mungkin masih bisalah. Keren kelihatannya. Lah ini membela tersangka kasus chat WhatsApp yang berkonten pornografi. Mau dibawa kemana kegagahan baju putih dan daster putih tersebut?? Teriak-teriak Takbir tapi yang sedang diurusin kasus chat WhatsApp yang berkonten pornografi. Bakalan tidak terlihat keren dan sangat memalukan.
Melihat tersangkanya Rizieq dalam kasus chat WhatsApp yang berkonten pornografi ini saya berpikir mungkin saja saat ini Ariel sedang tersenyum sinis dan mengatakan “RASAIN LOEE!!”. Bagaimana tidak, Ariel seperti menjadi orang paling berdosa se-Indonesia gara-gara demo FPI atas kasus yang pernah menimpanya. Padahal, kasus korupsi dan bahkan korupsi pembuatan Al Quran pun mereka tidak pernah seheboh itu.
Pihak kepolisian telah mengambil langkah yang tepat. Tidak perlu takut atas ancaman yang disampaikan Rizieq seolah-olah akan ada kekacauan besar kalau dia jadi tersangka dan ditangkap. kalau dia macam-macam dan gerakkan massa, maka sudah saatnya kita pihak kepolisian seperti arahan Presiden Jokowi, “GEBUK!” dan “TENDANG!” mereka.
Jangan biarkan mereka merajalela seolah-oleh bisa main hakim sendiri di negeri yang berdasarkan hukum ini. Kalau perlu bantuan, maka bisa turut sertakan banser supaya mereka langsung kisut dan terkencing-kencing. Mental preman seperti mereka ini tidak boleh dikasih ampun dan terus dibiarkan.
Kini, Mbak Firza tidak lagi perlu bersedih hati. Rizieq juga sudah dijadikan tersangka oleh Polisi. Kalau pun nanti tidak bisa bebas dari kasus ini, setidaknya Rizieq juga ikut bertanggung jawab. Dan kalau sudah sama-sama nanti di penjara yang sama, tidak perlu lagi WhatsAppan. Bukan apa-apa, karena memang tidak boleh pegang HP di penjara.
Terima kasih Polri. Mari buktikan bahwa semua orang sama di depan hukum. Tidak boleh ada pengecualian meski haruis dihadang massa alumni 212 berjumlah 7 jutaan, menurut perhitungan mereka.
Oleh: Palti Hutabarat, Seword.com
Permintaan penghentian pengusutan kasus ini ternyata berkaitan dengan kebenaran yang semakin terkuak. Setelah ahli memastikan bahwa gambar yang beredar itu adalah benar Firza Husein, maka kemungkinan besar kini bisa dipastikan bahwa yang melakukan chat WhatsApp yang berkonten pornografi tersebut adalah Firza dengan Rizieq. Kebenaran bisa jadi ditemukan dari HP yang disita dari saksi.
Direktur Reskrimsus Polda Metro Jaya Kombes Pol Wahyu Hadiningrat saat dikonfirmasi membenarkan peningkatan status terhadap Rizieq tersebut. Meski tidak diketahui kapan waktu tepatnya, tetapi Rizieq jadi tersangka untuk kasus chat WhatsApp yang berkonten pornografi.
“Iya Rizieq tersangka,” ujar Wahyu saat dilansir detikcom, Senin (29/5/2017).
Kepastian Rizieq menjadi tersangka ini tentu saja akan menimbulkan efek yang luar biasa di kubu bumi datar yang saat ini membekenkan diri mereka sebagai alumni 212. Mereka yang begitu yakin bahwa Rizieq tidak terlibat dalam kasus chat WhatsApp yang berkonten pornografi ini kini mulai was-was. Jantung berdegup kencang dan kejang-kejang. Mungkin sedang galau karena junjungannya kena kasus aib yang memalukan.
Mungkin saat ini mereka terkenang demo mereka saat kasus Ariel. Seperti karma mereka merasa kini semua yang pernah mereka lakukan kepada Ariel berbalik seratus persen kepada Imam Besar mereka. Mereka kini pasti ada yang bingung dan ada juga yang tetap bangga. Yang tetap bangga ini mungkin termasuk golongan orang yang urat malunya sudah putus.
Bagaimana tidak. Sudah jadi tersangka kasus chat WhatsApp yang berkonten pornografi yang merupakan aib besar, apalagi ini adalah seorang yang mereka labeli ulama besar. masih saja dibela dan dibanggakan. Kalau ga urat malunya putus, mungkin sudah beda isi otak dan nuraninya.
Saya yakin, bagi yang masih bisa diselamatkan kewarasannya akan segera kembali ke jalan yang benar yaitu kembali ke Islam Nusantara atau Muhammadiyah sejati. Kalau yang tidak pasti akan tetap siap siaga membela ulama besarnya dan mendemo pihak kepolisian.
Cara demo besar-besar pasti akan diupayakan mereka. Apalagi cara ini sangat berhasil memenjarakan Ahok. Dengan mendompleng nama Islam, mereka buat aksi demo membela Islam, padahal sedang membela kepentingan politik lawan Ahok. Tetapi pertanyaan besarnya, maukah alumni 212 membela ulama yang jadi tersangka kasus Aib chat WhatsApp yang berkonten pornografi??
Kalau membela kasus lain mungkin masih bisalah. Keren kelihatannya. Lah ini membela tersangka kasus chat WhatsApp yang berkonten pornografi. Mau dibawa kemana kegagahan baju putih dan daster putih tersebut?? Teriak-teriak Takbir tapi yang sedang diurusin kasus chat WhatsApp yang berkonten pornografi. Bakalan tidak terlihat keren dan sangat memalukan.
Melihat tersangkanya Rizieq dalam kasus chat WhatsApp yang berkonten pornografi ini saya berpikir mungkin saja saat ini Ariel sedang tersenyum sinis dan mengatakan “RASAIN LOEE!!”. Bagaimana tidak, Ariel seperti menjadi orang paling berdosa se-Indonesia gara-gara demo FPI atas kasus yang pernah menimpanya. Padahal, kasus korupsi dan bahkan korupsi pembuatan Al Quran pun mereka tidak pernah seheboh itu.
Pihak kepolisian telah mengambil langkah yang tepat. Tidak perlu takut atas ancaman yang disampaikan Rizieq seolah-olah akan ada kekacauan besar kalau dia jadi tersangka dan ditangkap. kalau dia macam-macam dan gerakkan massa, maka sudah saatnya kita pihak kepolisian seperti arahan Presiden Jokowi, “GEBUK!” dan “TENDANG!” mereka.
Jangan biarkan mereka merajalela seolah-oleh bisa main hakim sendiri di negeri yang berdasarkan hukum ini. Kalau perlu bantuan, maka bisa turut sertakan banser supaya mereka langsung kisut dan terkencing-kencing. Mental preman seperti mereka ini tidak boleh dikasih ampun dan terus dibiarkan.
Kini, Mbak Firza tidak lagi perlu bersedih hati. Rizieq juga sudah dijadikan tersangka oleh Polisi. Kalau pun nanti tidak bisa bebas dari kasus ini, setidaknya Rizieq juga ikut bertanggung jawab. Dan kalau sudah sama-sama nanti di penjara yang sama, tidak perlu lagi WhatsAppan. Bukan apa-apa, karena memang tidak boleh pegang HP di penjara.
Terima kasih Polri. Mari buktikan bahwa semua orang sama di depan hukum. Tidak boleh ada pengecualian meski haruis dihadang massa alumni 212 berjumlah 7 jutaan, menurut perhitungan mereka.
Oleh: Palti Hutabarat, Seword.com